Sholat Menurut Ibnu Qoyyim

Print
 
Kedua, orang yang memperhatikan shalat, wudhu dan rukun-rukun lahiriah shalat. Akan tetapi ia lupa akan kesungguhan jiwa. Mereka terlena oleh bisikan …dan gangguan yang ada dalam pikirannya;
 
Ketiga, orang yang menjaga syarat dan rukun shalatnya, dan jiwanya bersungguh-sungguh melawan bisikan dan gangguan. Mereka sangat semangat dalam melawan musuh-musuh agar tidak mampu mencuri shalat mereka. Orang seperti ini berada dalam shalat dan perjuangan;
 
Keempat, orang yang sangat memperhatikan shalatnya dan hatinya terfokus dalam ruh shalat dan penghambaan terhadap Rabbnya;
 
Kelima, orang yang mencurahkan segala pikiran dan hatinya untuk mencapai kekhusyukan yang paripurna di dalam shalat. Ia melihat Allah dengan hatinya dan ia sadar bahwa Allah selalu mengawasinya. Hatinya penuh dengan cinta dan keagungan Allah. Seolah-olah ia melihat Allah dan ia hadir di hadapan-Nya. Bisikan dan godaan lenyap dari dirinya. Tabir penutup antara dirinya dan Allah telah terbuka. Perbedaan orang seperti ini dengan orang yang lupa di dalam shalatnya ibarat jarak antara bumi dan langit. Orang seperti itu mampu menyatu dengan Allah di dalam shalatnya.
Yang pertama disiksa, yang kedua dihisab, yang ketiga dimaafkan, yang keempat mendapatkan pahala, dan yang kelima dekat dan menjadi kekasih Allah.”
 
(al Wabil ash Shayyib min al Kalim ath Thayyib).
 
Wednesday the 27th. Pesantren Kehidupan. Hostgator coupon - All rights reserved.